Jumat, 04 Desember 2015

MASYARAKAT JANGAN SALAH MENILAI PERNYATAAN KETUA SINODE GKI

Jayapura-Kordinator Persekutuan Anggota Muda (PAM) Jemaat GKI Betania Dok IX Kali, Pilipus Robaha, mengharapkan ada kebijaksanaan dari masyarakat Papua dalam menilai pernyataan Ketua Sinode GKI di Tanah Papua. Pdt. Albert Yoku, Sth, terkait penembakan yang dilakukan oleh para pejuang kemerdekaan bangsa Papua Barat terhadap Pabung Kodim 1702/Sarmi, atas nama Mayor Inf Jhon De Fretes yang ternyata adalah seorang Pdt.
Pilipus berharap masyarakat Papua tidak emosional dalam menilai pernyataan ketua sinode GKI. Dan juga tidak memberi penilain yang tidak bertanggungjawab. Namun sebaliknya, masyarakat Papua harus menilai secara arif dan bijaksana pernyataan tersebut. Sebab menurutnya, disana telah tertulis dengan jelas bahwa, Ketua Sinode GKI, tidak mengeluarkan pernyataan mengutuk pelaku penembakan.
Tetapi yang dikatakan beliau adalah GKI di Tanah Papua tidak menghendaki bahkan menyatakan Tuhan Allah pasti menghukum orang yang jahat, yang membunuh sesama manusia dengan alasan apapun, sehingga pihaknya berharap kepada TNI dan Polri untuk menangani masalah ini secara bijaksana dan terarah.
“di media itu jelas, kalau ketua sinode kita, tidak mengeluarkan pernyataan yang mengatakan mengutuk pelaku penembakan. Jadi rakyat Papua jangan emosi. Kalau emosi nanti muda diprovokasi.” Ungkapnya.
Dengan demikian maka, pernyataan Ketua Sinode GKI yang menyatakan  Tuhan Allah pasti menghukum orang yang jahat, yang membunuh sesama manusia dengan alasan apapun. Sebenarnya lebih ditujuhkan kepada aparat  TNI/Polri, mengingat pada hari dan tanggal yang sama dalam momen yang sama pula tepatnya di Kabupaten Kepulauan Yapen, di kampung Wanampompi aparat gabungan TNI/Polri menembak mati 4 orang pejuang kemerdekaan bangsa Papua Barat ditempat.
Pilipus Robaha yang juga merupakan aktivis GempaR Papua, serta kader dari West Papua National Athority (WPNA) mengingatkan kepada masyarakat Papua untuk tidak menjastifikasi Pihak gereja, dalam hal ini bukan saja GKI. Tetapi semua dedominasi Gereja yang ada di tanah Papua , dengan tidak memberi penilaian buruk kepada Gereja diluar apa yang mereka tahu. Sebab Gereja merupakan Intelejennya Tuhan. Gereja tahu kepada siapa dia harus melapor kerja intelejennya, sudah pasti tidak kepada iblis.

“masyarakat Papua jangan memberi penilaian buruk kepada Gereja. Kalau tidak tahu apa yang gereja GKI kerjakan diatas tanah Papua demi menjaga ketuhan ciptaan Tuhan di Tanah Papua, terutama hak penentuan nasib sendiri dari rakyat Papua Barat.” Ungkapnya. (Arui Wondey)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar