Jayapura-Kordinator
Persekutuan Anggota Muda (PAM) Jemaat GKI Betania Dok IX Kali, Pilipus Robaha,
mengharapkan ada kebijaksanaan dari masyarakat Papua dalam menilai pernyataan
Ketua Sinode GKI di Tanah Papua. Pdt. Albert Yoku, Sth, terkait penembakan yang
dilakukan oleh para pejuang kemerdekaan bangsa Papua Barat terhadap Pabung Kodim 1702/Sarmi, atas nama Mayor Inf Jhon De Fretes yang ternyata
adalah seorang Pdt.
Pilipus
berharap masyarakat Papua tidak emosional dalam menilai pernyataan ketua sinode
GKI. Dan juga tidak memberi penilain yang tidak bertanggungjawab. Namun sebaliknya,
masyarakat Papua harus menilai secara arif dan bijaksana pernyataan tersebut. Sebab
menurutnya, disana telah tertulis dengan jelas bahwa, Ketua Sinode GKI, tidak
mengeluarkan pernyataan mengutuk pelaku penembakan.
Tetapi yang dikatakan
beliau adalah GKI di Tanah Papua tidak menghendaki bahkan
menyatakan Tuhan Allah pasti menghukum orang yang jahat, yang membunuh sesama
manusia dengan alasan apapun, sehingga pihaknya berharap kepada TNI dan Polri
untuk menangani masalah ini secara bijaksana dan terarah.
“di media itu jelas, kalau ketua sinode kita, tidak mengeluarkan pernyataan
yang mengatakan mengutuk pelaku penembakan. Jadi rakyat Papua jangan emosi. Kalau
emosi nanti muda diprovokasi.” Ungkapnya.
Dengan
demikian maka, pernyataan Ketua Sinode GKI yang menyatakan Tuhan Allah pasti menghukum orang yang
jahat, yang membunuh sesama manusia dengan alasan apapun. Sebenarnya lebih ditujuhkan
kepada aparat TNI/Polri, mengingat pada
hari dan tanggal yang sama dalam momen yang sama pula tepatnya di Kabupaten
Kepulauan Yapen, di kampung Wanampompi aparat gabungan TNI/Polri menembak mati
4 orang pejuang kemerdekaan bangsa Papua Barat ditempat.
Pilipus
Robaha yang juga merupakan aktivis GempaR Papua, serta kader dari West Papua
National Athority (WPNA) mengingatkan kepada masyarakat Papua untuk tidak menjastifikasi
Pihak gereja, dalam hal ini bukan saja GKI. Tetapi semua dedominasi Gereja yang
ada di tanah Papua , dengan tidak memberi penilaian buruk kepada Gereja diluar
apa yang mereka tahu. Sebab Gereja merupakan Intelejennya Tuhan. Gereja tahu
kepada siapa dia harus melapor kerja intelejennya, sudah pasti tidak kepada
iblis.
“masyarakat
Papua jangan memberi penilaian buruk kepada Gereja. Kalau tidak tahu apa yang
gereja GKI kerjakan diatas tanah Papua demi menjaga ketuhan ciptaan Tuhan di
Tanah Papua, terutama hak penentuan nasib sendiri dari rakyat Papua Barat.” Ungkapnya.
(Arui Wondey)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar