Kamis, 31 Desember 2015

SEMUA KEBERHASILAN HARI INI ADALAH BERKAT PENDAHULU KITA

Dunia ini semakin egois. Karane di egoiskan oleh sikap manusia.  Dan menjadi pertanyaan, apa kah dunia yang diegoiskan oleh manusia dapat ditaklukan oleh sikap manusia itu sendiri agar dunia ini bisa sama seperti di sorga. Dengan meliliran juta orang di dunia maka, pastinya kita akan pesimis kalau keegoisan dunia yang diciptakan oleh manusia akan mustahil ditaklukan. Pada hal bagi Tuhan tidak ada yang mustahil, jika manusia hendak merendahkan dirinya. Merendahkan diri dapat mengatifkan gen yang baik dan memadamkan gen yang buruk, menurut Prof. Kazuo Murakami.
Kata profesor Kazuo Murakami dalam bukunya yang berjudul Misteri DNA. “semua keberhasilan adalah berkat pendahulu kita”. Dalam buku tersebut juga, Kazuo Murakami menyimpulkan bahwa gen dalam tubuh manusia dapat dinyalakan atau dipadamkan seperti sakelar ON-OF pada tombol lampu. Artinya manusia ternyata dapat menyalakan gen yang baik, dan memadamkan gen yang buruk sesuai kebutuhannya.

Ketika Kazuo Murakami menerima penghargaan berupa nobel atas capaiannya berkat  jeri payanya dalam meneliti renin . Meskipun apa yang dihasilkan oleh Kazuo Murakami dalam meneliti renin  membuat beliau mendapatkan penghargaan dunia dalam bentuk nobel pada bidang kedokteran dan juga karena penelitianya dibilang alami. Kazuo Murakami tetap meyakinkan dunia bahwa keberhasilannya bukanlah sesuatu yang dilahirkan dari ruang hampa. Karena sebelumnya ada pola tertentu dan kegiatan memikirkan sesuatu dan kegiatan memikirkan sesuatu yang baru dengan pola itu disebut sebagai fondasi “penciptaan melalui peniriuan”. Sikap merendahkan diri yang patut di contohi !.
Kazuo Murakami juga sadar kalau pencapaiannya itu, secara langsung maupun tidak langsung berkat pendahulunya. Yang dimaksud pendahulunya adalah Profesor Cohen, seorang peneliti di Universitas Vanderhilt,Tennessee-Amerika Serikat. Walau tidak secara langsung mengenalkan renin yang menjadi tema penelitian Kazuo Murakami sehumur hidupnya. Namun lewat ajakan Cohen kepada Murakami, guna meneliti suatu hormon yang  merupakan hormon pertumbuhan tetapi juga tekanan dara. Hormon yang dikira murni oleh prof. Cohen ternyata tercampur oleh zat lain yang sangat sedikit, yakni renin yang menjadi jodoh bagi penelitian Kazuo Murakami seumur hidupnya. Renin adalah hormon yang diproduksi ginjal yang membantu mengatur volume cairan di dalam tubuh dan tekanan darah.
Dengan kata lain, Kazuo Murakami hendak mengingatkan kita bahwa, capaian prestasi manusia setinggi langit pun merupakan sekedar setangkai bunga yang mekar diatas kerja keras para pendahulu kita, baik langsung maupun tak langsung. Sehingga dilarang menyombongkan diri, walaupun keberhasilan itu “orisinal”.
Ada pelajaran berharga yang dapat kita ambil dari seorang Profesor Kazuo Murakami, untuk merubah dunia sekeling kita bahkan dunia pada umumnya yang semakin egois.Pelajaran pentingnya adalah merendahkan diri ketika mendapatkan dan menerima pujian serta penghargaan. Karena di saat kita merendahkan diri gen yang baik akan aktif dan gen yan buruk aka padam. Dan ketika gen yang baik itu hidup, sifat dan tingka lagi kita akan baik.
Hal ini “kerendahan hati” hendaklah mau diberlakukan didalam bidang/profesi hidup kita, ketika mencapai suatu keberhasilan. Apa lagi kita yang dipanggil oleh Tuhan ditenga-tenga kesibukan hidup kita untuk melayani umat-Nya, pada zaman hidup yang semakin egois, karena di egoiskan oleh oleh sikap manusia yang tak mau merendahkan diri.
Apa pun capaian “Keberhasilan” kita didalam hidup ini. Kiranya kita mau mensyukurinya dengan renda hati di hadapan Tuhan dan juga sesama manusia, dengan kesadaran penuh bahwa, tanpa campur tangan Tuhan keberhasilan yang kita capai dan juga tanpa jeri payah nenek moyang kita yang  tak kenal lelah maka, jalan menuju keberhasilan yang kita gapai tak akan perna akan kita lalui.
Dengan merendahkan diri dalam menerima dan mensyukuri, kita telah menjadikan diri kita sebagai cermin bagi orang lain. Cermin yang dapat merubah dunia sekeliling kita yang semakin egois ini menjadi sama seperti Kerajaan Allah.



Oleh. Pilipus Robaha

2 komentar:

  1. Tulisan yang bagus. Terus lakukan hal yang sama dimasa mendatang

    BalasHapus
  2. Tulisan yang bagus. Terus lakukan hal yang sama dimasa mendatang

    BalasHapus