Senin, 15 Februari 2016

TAKUT LAWAN MIFEE KARENA SUANGGI

Merauke Integrated Food and Energy Estate (MIFEE) adalah salah satu mega proyek yang diresmikan pemerintah pada tahun 2010, bertujuan untuk memperkuat cadangan pangan dan bio energy nasional, agar siap memasuki pasar pangan dunia.
Bahkan MIFEE digadang-gadang sebagai proyek yang akan membantu krisis pangan dunia. Jutaan hektar hutan savana dan rawa milik orang Malind akan diambil alih kosporasi MIFEE untuk digunakan sebagai lahan sawit dan tebu. Sudah dapat dipastikan bahwa orang asli Malind tidak akan dapat keuntungan dari mega proyek ini. Walaupun ada janjian membuka lapangan kerja bagi orang malind, tetapi menjadi buruh dibekas hutan mereka sendiri tidak menjamin kesejahteraan mereka.
Diskusi langsung maupun  tidak langsung yang dilakukan antara pemuda dan mahasiswa di Jayapura hingga di kota Merauke selalu berada pada beberapa kesimpulan yang miris. Bahwa Masyarakat asli malind pemilik ulayat telah terbagi menjadi dua kubuh, Setuju pada proyek MIFEE dan yang menolak MIFEE. Masyarakat yang mendukung cenderung adalah masyarakat  yang di pengaruhi oleh politisi local juga bekapan dari militer. Masyarakat yang menolak MIFEE akan didiskriminasikan sehingga tidak memilki pilihan. Ditambah persoalannya yang lain yaitu isu tentang kekuatan gaib juga beredar dikalangan putra/i Merauke yang selama ini kritis. Bahwa mereka akan disuanggi hingga mati apa bila berusaha melakukan hal-hal seperti menolak MIFEE. Seperti itulahyang dikatakan pemuda merauke berinisial T.

Sampai saat ini ada sekitar 24 Perusahaan yang tergabung dalam korporasi MIFEE, dan akan terus berkembang.

RT


Tidak ada komentar:

Posting Komentar