Minggu, 07 Februari 2016

Tra smua Komen is Frends Tra smua amber is Enemy (mahasiswa dan gerakan dalam Dukumen BIN 2014)

Pernah dengar dan lihat kata diatas? Kurang lebih artinya adalah tidak semua orang Papua adalah kawan dan tidak semua non Papua adalah musuh. Entah apa tujuan kelompok pemuda yang mengeluarkan kata ini. Tetapi menurut saya Kata-kata ini perlu dimaknai mendalam bagi para aktivis pejuang Papua merdeka. Agar informasi perjuangan dan security pribadi dan kelompoknya nya tidak menjadi konsumsi musuh dan membahayakannya. Saya pikir sudah saatnya menentukan standar pertemanan kita dengan semua orang, baik antara kita orang Papua maupun non Papua.
Ini bukan ajakan rasialis. Tetapi kebijaksanaan dalam perjuangan. Sudah menjadi rahasia umum bahwa “Papua Merdeka” selalu menjadi isu empuk untuk dimanfaatkan oleh berbagai pihak. Pihak itu adalah orang Papua sendiri. Ada yang berjuang dengan segala daya dan tenaga, rela mengorbankan jiwa raga namun ada yang memanfaatkannya untuk kepentingannya pribadi dan kelompok. Secara teori kontra revolusi adalah sah-sah saja atau penghianatan sudah tentu bagian dari perjuangan. Tetapi kebijaksaan kitalah akan menggerakan revolusi.
Perjuangan politik adalah luas dimiliki semua rakyat Papua. Tetapi dalam konteks ini saya sampaikan kepada para pejuang yang memiliki ideology sejati. Para mahasiswa yang tidak ada letih-letih dalam melakukan konsolidasi disaat pudarnya asa perlawanan mahasiswa di Papua. Tetaplah seperti itu.
Dalam minggu ini Papua dikejutkan dengan bocornya document BIN di media Australia. Berita yang diberi judul Rencana Aksi Opsgal Papua Maret 2014 Telah menjadi boleh panas di antara masyarakat Papua tetapi bagi para aktivis pejuang yang namanya berada di dalam. Namu saya akan lebih khusus berbicara terkait gerakan mahasiswa dan aktivis mahasiswa yang menjadi target operasi. Nama saya memang dicantumkan disitu, dan hanya saya mahasiswa yang namanya disebarkan di media, sebenarnya ada beberapa mahasiswa baik di Papua maupun di pulau Jawa yang menjadi target operasi.
Miras, perempuan, dan Uang, itu adalah alalisis dalam dokumen (BIN) tentang semua aktivis perjuangan. Entah benar dan tidak benarnya pemebriataan itu telah menjadi bola liar dikalangan aktivis maupun masyarakat. Target BIN tersebut sukses? Tentu saja. Walaupun kita tidak harus menyangkal dokumen tersebut tetapi tidak juga mempersalahkannya. Karena terkait dengan dokument tersebut memang terlihat BIN mendapat semua informasi tersebut dari orang dekat kita. Sehigga kebijaksaan dalam pertemanan memang harus sudah diutamahkan sejak saat ini.
Saya misalnya dikatakan “Dengan memanfaatkan ‘agen – agen’ BEM Uncen, beberapa kegiatan dirancang untuk melemahkan Yason Ngelia, mulai dari membangun komunikasi, cipta opini, press release, studi banding ke ICW, Bappenas, BEM UI, Arup, dan Bemnus juga menggelar seminar sehari optimalisasi peran GEMPAR dalam mengawal pembangunan di Papua, dengan goal minimal Yason Cs tidak mempermasalahkan UU Otsus Plus dan target maksimal mendukung UU Otsus Plus dalam NKRI. Saya tidak menyangkalnya namun juga tidak bisa membenarkan semua hal tersebut. Biarlah seperti itu.
Apa artinya semua ini? Yaitu bahwa semua gerak-gerik aktivis mahasiswa di Papua sedang di amati. Apa artinya di amati? Karena adanya ketakutan terhadapan perlawanan mahasiswa oleh pihak penguasa. Mahasiswa Papua adalah satu kekuatan dari sekian kekuatan yang di miliki rakyat Papua. Sehingga ada target secara individu atau kelompok, minimal kita tidak menjadi oposisi pemerintah. Sebaliknya kita di harapkan dapat mendukung semua kebiajakan pemerintah di Papua dan tentu saja mendukung eksistensi NKRI di Papua.
Kawanku para pejuang mahasiswa dimanapun. Walapun asa sepertinya tidak memihak pada kita. Kawan-kawan kita diculik dari jalur perlawanan kita. Mereka takluk pada hegemoni, dan hedonis kekuasaan. Memilih hidup tanpa beban, seperti menutup mata terhadap pemusnaan ras kita. Tetapi ingat bahwa jiwa kita takan lemah karena hal itu. Kita tetap lawan untuk mengakhiri !
Salam Revolusi !
yason Ngelia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar