Dunia
ini semakin egois. Karane di egoiskan oleh sikap manusia. Dan menjadi pertanyaan, apa kah dunia yang diegoiskan
oleh manusia dapat ditaklukan oleh sikap manusia itu sendiri agar dunia ini bisa
sama seperti di sorga. Dengan meliliran juta orang di dunia maka, pastinya kita
akan pesimis kalau keegoisan dunia yang diciptakan oleh manusia akan mustahil
ditaklukan. Pada hal bagi Tuhan tidak ada yang mustahil, jika manusia hendak
merendahkan dirinya. Merendahkan diri dapat mengatifkan gen yang baik dan memadamkan
gen yang buruk, menurut Prof. Kazuo Murakami.
Kata
profesor Kazuo Murakami dalam bukunya yang berjudul Misteri DNA. “semua
keberhasilan adalah berkat pendahulu kita”. Dalam buku tersebut juga, Kazuo
Murakami menyimpulkan bahwa gen dalam tubuh manusia dapat dinyalakan atau
dipadamkan seperti sakelar ON-OF pada tombol lampu. Artinya manusia ternyata
dapat menyalakan gen yang baik, dan memadamkan gen yang buruk sesuai
kebutuhannya.
Ketika
Kazuo Murakami menerima penghargaan berupa nobel atas capaiannya berkat jeri payanya dalam meneliti renin
. Meskipun apa yang dihasilkan oleh Kazuo Murakami dalam meneliti renin membuat beliau mendapatkan penghargaan dunia
dalam bentuk nobel pada bidang kedokteran dan juga karena penelitianya dibilang
alami. Kazuo Murakami tetap meyakinkan dunia bahwa keberhasilannya bukanlah
sesuatu yang dilahirkan dari ruang hampa. Karena sebelumnya ada pola tertentu
dan kegiatan memikirkan sesuatu dan kegiatan memikirkan sesuatu yang baru
dengan pola itu disebut sebagai fondasi “penciptaan melalui peniriuan”. Sikap merendahkan
diri yang patut di contohi !.
Kazuo
Murakami juga sadar kalau pencapaiannya itu, secara langsung maupun tidak
langsung berkat pendahulunya. Yang dimaksud pendahulunya adalah Profesor Cohen,
seorang peneliti di Universitas Vanderhilt,Tennessee-Amerika Serikat. Walau
tidak secara langsung mengenalkan renin yang
menjadi tema penelitian Kazuo Murakami sehumur hidupnya. Namun lewat ajakan
Cohen kepada Murakami, guna meneliti suatu hormon yang merupakan hormon pertumbuhan tetapi juga
tekanan dara. Hormon yang dikira murni oleh prof. Cohen ternyata tercampur oleh
zat lain yang sangat sedikit, yakni renin yang menjadi jodoh bagi penelitian
Kazuo Murakami seumur hidupnya. Renin adalah hormon yang diproduksi ginjal yang
membantu mengatur volume cairan di dalam tubuh dan tekanan darah.
Dengan
kata lain, Kazuo Murakami hendak mengingatkan kita bahwa, capaian prestasi
manusia setinggi langit pun merupakan sekedar setangkai bunga yang mekar diatas
kerja keras para pendahulu kita, baik langsung maupun tak langsung. Sehingga
dilarang menyombongkan diri, walaupun keberhasilan itu “orisinal”.
Ada
pelajaran berharga yang dapat kita ambil dari seorang Profesor Kazuo Murakami,
untuk merubah dunia sekeling kita bahkan dunia pada umumnya yang semakin egois.Pelajaran
pentingnya adalah merendahkan diri ketika mendapatkan dan menerima pujian serta
penghargaan. Karena di saat kita merendahkan diri gen yang baik akan aktif dan
gen yan buruk aka padam. Dan ketika gen yang baik itu hidup, sifat dan tingka
lagi kita akan baik.
Hal
ini “kerendahan hati” hendaklah mau diberlakukan didalam bidang/profesi hidup
kita, ketika mencapai suatu keberhasilan. Apa lagi kita yang dipanggil oleh
Tuhan ditenga-tenga kesibukan hidup kita untuk melayani umat-Nya, pada zaman
hidup yang semakin egois, karena di egoiskan oleh oleh sikap manusia yang tak mau
merendahkan diri.
Apa
pun capaian “Keberhasilan” kita didalam hidup ini. Kiranya kita mau
mensyukurinya dengan renda hati di hadapan Tuhan dan juga sesama manusia, dengan
kesadaran penuh bahwa, tanpa campur tangan Tuhan keberhasilan yang kita capai
dan juga tanpa jeri payah nenek moyang kita yang tak kenal lelah maka, jalan menuju
keberhasilan yang kita gapai tak akan perna akan kita lalui.
Dengan
merendahkan diri dalam menerima dan mensyukuri, kita telah menjadikan diri kita
sebagai cermin bagi orang lain. Cermin yang dapat merubah dunia sekeliling kita
yang semakin egois ini menjadi sama seperti Kerajaan Allah.
Oleh. Pilipus Robaha
Tulisan yang bagus. Terus lakukan hal yang sama dimasa mendatang
BalasHapusTulisan yang bagus. Terus lakukan hal yang sama dimasa mendatang
BalasHapus