Selasa, 05 Januari 2016

EPISTEMOLOGI KIRI

Epistemologi Kiri
“Entah siapa yang memunculkan pertama kali istilah “kiri”, namun dalam perjalanannya “kiri” selalu diidentikkan dengan Komunisme, dan ini merupakan sebuah kesalahpemahaman dan tentu ini adalah salah kaprah, padahal pemikiran kiri adalah pemikiran dan gerakan social yang selalu senantiasa identik dengan melawan, mengkritik, dan memang terkadang nakal untuk menghancurkan segala sesuatu yang bersifat kemapanan”

Berikut akan dikenalkan beberapa Tokoh Penggagas Gerakan “Kiri”, yang setidaknya lewat teori-teori mereka mampu mempengaruhi keberadaan dunia dewasa ini.
Selamat Membaca

Bagian I
KARL MARX
Karl Max Lahir pada 5 Mei 1818 di Kota Trier Distrik Moselle Prussian Rhineland, Jerman, ia adalah seorang keturunan Yahudi. Dan dalam kehidupannya ia adalah sosok yang kritis, dimana setelah tamat dari pendidikannya(1841) ia menjadi kepala editor Koran. Dan karena pendiriannya yang kritis usahanya tersebut ditutup. Tahun 1943 ia terpaksa meninggalkan Jerman untuk mencari suasana yang lebih liberal yakni Paris - Perancis. Dengan suasana yang baru tersebut, ia terus mempelajari pikirannya Hegel, Ludwiq Feuerbach dan Fredrich Engel –yang menginspirasinya– tetapi tetap mengkritiknya(Karena terlalu idealis), dengan tetap juga memperlajari situasi Sosial, Ekonomi dan Politik yang nampak bebas di Paris tersebut.
Tanpa pemikiran Marx, abad 20 (red. sekarang ini) akan berlangsung berbeda, sebab dari filsafat dogmatis(Hegel, Ludwiq Feuerbach dan Fredrich Engel) sebelumnya hanya menuntun manusia untuk berpikir tentang dunia, Karl Max kemudian menggagas teorinya yang tujuannya untuk membentuk manusia yang bertindak untuk mengubah dunia, yakni Materialisme Dialetik. Dimana ia menyatakan dunia adalah bentuk nyata dari kehidupan. Segala sesuatu harus dapat dijelaskan dalam kerangka benda sebagai satu-satunya yang nyata. Penjelasan atas kenyataan obyektif, melalui paradigma dialektis tersebut -diakui atau tidak- menjadi titik awal kebangkitan ilmu-ilmu modern, yakni lewat teorinya tersebut banyak membawa perubahan dalam berbagai ilmu pengetahuan, baik dalam bidang ekonomi, social politik dan budaya.
Namun dalam perjalanannya kesalahpahaman dalam memahami teori Karl Max menyebabkan pemikirannya dianggap sebagai hantu yang menakutkan bagi semua orang, bahkan dalam perjalanan kesalahpahaman tersebut Karl Max sendiri mengakuinya bahwa “Sepanjang yang saya tahu, saya bukan seorang Marxis”. Kesalahpaman dan juga kesalahan dari pendekatan tersebut(Materialisme-Dialektika), membuat banyak kritikan yang muncul atas teori ini sebab terjadi pemutusan hubungan antara manusia dengan Tuhan(kekuatan diluar kategori dunia empiris). *Raelia


Pustaka :
a.       Listiyono, dkk, 2015, ”Epistemologi Kiri”, AR-RUZZ Media, Jakarta.
b.      Frans Magnis Suseno, 2001 ,“Karl Max”, Gramedia, Jakarta.
c.       Ferry Roen Karl Marx, 2011, “ Pertentangan Kelas Dan Struktur Ekonomi”, Internet, Jayapura.



To be continue ..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar